Senin, 13 Agustus 2012

SMKN 1 Hadirkan Sabun VCO

FOTO: Teguh GSJ
SABUN TRANSPARAN: Budi sedang menunjukkan sabun transparan hasil karya siswa SMKN 1 Pangkalan Kerinci yang dibuat dari bahan-bahan ramah lingkungan,
PEKANBARU (RP)- SMKN 1 Pangkalan Kerinci, Pelalawan turut serta dalam pameran teknologi yang dilakukan dalam rangka peringatan hari teknologi nasional dan ulangtahun provinsi Riau yang ke 55, Kamis-Jumat (9-10/8) lalu. Kegiatan yang dilakukan di halaman kantor gubernur provinsi Riau itu diisi oleh berbagai macam instansi.
Banyak hasil teknologi yang ada disana. Salah satunya adalah sabun transparan yang di pamerkan oleh para siswa SMKN 1 Pangkalan Kerinci. Yang menarik dari sabun tersebut adalah, bentuknya yang lucu dengan berbagai model binatang. Selain itu sabun tersebut berwarna transparan dan dibungkus rapi seperti souvenir.
Sabun yang dibuat sendiri oleh para siswa SMKN 1 Pangkalan Kerinci tersebut ternyata memiliki kandungan Virgin Coconut Oil (VCO) yang didapat dari ekstrak kelapa murni. Berdasarkan riset dan uji klinis VCO ini mempunyai bermacam-macam khasiat. Diantaranya adalah mematikan virus yang menyebabkan mononucleosis, influenza, hepatitis C, cacar air dan penyakit kulit.
Menurut keterangan Budi Ismanto,pengelola stand, pembuatan sabun transparan itu tidak terlalu sulit. Sebelum dibuat menjadi sabun, perlu dibuat VCO nya dulu. Lalu Azizah, alumni SMKN 1 Pangkalan kerinci yang ikut menjaga stand itu menjelaskan proses pembuatan VCO.
“Bahan VCO adalah kelapa murni, yang di jadikan santan. Kemudian direbus dan didiamkan. Maka santan yang sudah direbus itu akan terpisah menjadi dua bagian. Nah, yang kita ambil adalah santan kentalnya, kemudian dimasak sampai menjadi belondo. Belondo itu disaring. Jadi deh VCO nya,” ternag Azizah.
VCO ini selain bisa digunakan untuk membuat sabun, juga bisa dicampurkan pada pembuatan kosmetik dan bahan obat-obatan. Setelah ada VCO nya maka dilanjutkanlah dengan pembuatan sabun.
“Untuk membuat sabunnya cukup mudah, tinggal mencampurkan gliseril, gliserol, VCO tadi dan bahan pembuat sabun lainnya. Lalu di rebus sekitar tiga jam, sambil terus diaduk terus. Kemudian tinggal dicetak dan dikeringkan,” lanjut Azizah.
Saat ini sabun itu belum dipasarkan secara bebas, baru sampai tahap dijadikan souvenir saja.(asrul-GSJ)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province