Senin, 06 Agustus 2012

SMKN 2 Teluk Kuantan Raih Adiwiyata Nasional

BAWA SAMPAH: Siswa SMKN 2 Teluk Kuantan membawa 10 lembar sampah dan dibuang di gerobak yang disediakan sebagai tiket pulang yang dilakukan setiap hari.
UPAYA mendukung kebersihan lingkungan yang dilakukan SMKN 2 Teluk Kuantan selama ini, akhirnya membuahkan hasil dengan meraih sekolah Adiwiyata tingkat nasional. Penghargaannya diberikan Menteri Lingkungan Hidup pada saat peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, 5 Juni 2012 lalu di Jakarta.
Kepastian penghargaan Sekolah yang berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) ini berdasarkan surat dari kementerian lingkungan hidup nomor 5643 tanggal 2 Juni 2012.
Kepala Sekolah SMKN 2 Teluk Kuantan Drs Arman Yulis MM mengatakan, penghargaan yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup tersebut cukup layak diberikan kepada SMKN 2 Teluk Kuantan. Karena, upaya kebersihan lingkungan sekolah telah dilakukan pihaknya beberapa tahun sebelumnya.
“Ini adalah buah hasil dari semua stake holder di sekolah yang telah dilakukan secara bersama-sama dari dulu. Selain itu perhatian dari Pemkab Kuantan Singingi terhadap sekolah ini juga sangat membantu,” ujar Arman Yulis.
Ditambahkan mantan Kepala Sekolah SMKN 1 Benai ini, sebelum menetapkan SMKN 2 Teluk Kuantan meraih Adiwiyata Nasional ini, tim Adiwiyata dari pusat serta provinsi Riau telah melihat langsung kondisi lingkungan di SMKN 2 Teluk Kuantan. Hasil tinjauan tersebut yang menjadi perhatian dan nilai lebih adalah tiket 10 lembar sampah sebelum pulang yang dilakukan setiap siswa setiap hari sekolah.
“Siswa di SMKN 2 Teluk Kuantan wajib membawa 10 lembar sampah ketika pulang sekolah dan kalau tidak ada membawa lembaran sampah, mereka belum bisa pulang. 10 lembar sampah yang dibawa siswa harus memilih salah satu yakni sampah organik atau  anorganik. Kita sudah menyediakan tong sampahnya yang dijaga guru dan satpam sekolah,” paparnya.
Arman Yulis menambahkan, selain tiket 10 lembar sampah sebelum pulang, yang menjadi perhatian juga gerakan 1000 jari di SMKN 2 Teluk Kuantan. Gerakan 1000 jari ini adalah sebanyak 5 kelas piket lapangan setiap pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Gerakan 1000 jari ini, kata Arman, dapat apresiasi dari tim pusat karena belum pernah diterapkan di sekolah lain.
“Dinamakan gerakan 1000 jari karena jika satu kelas sebanyak 40 siswa dan 5 kelas setiap pagi makan cukup banyak jari yang membersihkan lingkungan sekolah, karena itu namanya gerakan 1000 jari. Apalagi siswa SMKN 2 Teluk Kuantan saat ini lebih 1000 siswa,” paparnya.
Menurut Arman, dengan dua program ini, kondisi sekolah bersih setiap saat baik pada pagi hari maupun pulang sekolah karena sampah sudah dibawa pulang siswa melalui tiket sampah. Menurutnya, program ini cukup bagus, namun perlu peningkatan kualitasnya dimasa datang.
Program lainnya yang dilakukan SMKN 2 Teluk Kuantan adalah mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos, gotong royong setiap Sabtu pagi, melakukan penghijauan terus menerus seperti tanaman obat, hutan berbagai macam buah, memanfaatkan sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis terutama sampah anorganik yang dilakukan para siswa.
“Semakin banyak sekolah yang peduli lingkungan semakin baik bagi dunia, karena itu perlu pembinaan dan SMKN 2 Telah melakukannya. Kita berharap dimasa mendatang cukup banyak sekolah yang kita bina,” ujarnya.(jps-gsj/dac)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Green Student Journalists | Bloggerized by Lasantha - Tebarkan virus cinta lingkungan | student_lovers_enviroment, Riau Province